"Kau Ini Bagaimana Atawa Aku Harus Bagaimana"
Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau serimpung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau serimpung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
Oh.. Mustofa Bisri..
BalasHapusHakekat dirimu kau tuangkan dalam puisi
Semua yang kau debat adalah ajaran Nabi
Tak ku sangka kau begitu berani
Ajaran Nabi kau tertawakan hi hi hi
Oh.. Mustofa Bisri..
Ketika dulu aku masih kuliah
Aku selalu datang dimanapun kau ceramah
Aku selalu menyimak perkataanmu yang penuh petuah
Aku semakin yakin kau wali penuh karomah
Oh.. Mustofa Bisri..
Kini aku terperanjat dan nelangsa
membaca pusimu berjudul "lalu aku harus bagaimana..??"
Kini kekagumanku padamu berangsur sirna
Mustofa Bisri yang dulu dan sekarang sudah berbeda
Oh.. Mustofa Bisri..
Seluruh Putra-Putri Nabi meninggal tidak di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Ketika Nabi wafat juga tidak di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Tak satupun sahabat yg gugur dan meninggal di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
Putra-Putrinya meninggal tidak diselamati..??
Padahal beliau adalah seorang Nabi
Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..
Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
Ada amalan mulia yaitu "SELAMATAN dan KENDURI"
Padahal beliau adalah seorang Nabi
Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..
Kau debat jenggot dan celana cingkrang..
Padahal itu Sunnah Nabi yang sangat terang
Seolah kau anggap kami yang mengarang..
Ada apa denganmu wahai Budayawan yang sudah malang melintang
Oh.. Mustofa Bisri..
Kau dahulu adalah IDOLA ku
Kini sikap dan tulisanmu membuatku pilu
Tarik lah semua puisi yang melecehkan Nabi mu dan Nabi ku
Semoga Alloh memberi hidayah padamu..
==dibuat oleh Dua Sahabat==
pengagum Gus Mus yang dulu
bukan gus mus yang sekarang
terimakasih atas komentya, jujur, saya baru membaca puisi mustofa bisri yg ini, terimakasih atas wawasannya
Hapusteruruk negriku dengan kicauan tanpa jeda...??
BalasHapusnegri para pemakai topeng kehidupan...
Itu kata mereka...
negri para lakon sandiwara...
Itu kata mereka....
huft...
dan kau tahu alam...
penghuni negri ku hanya saling menghujat...
merenung aku dalam diam ku...
kenapa tidak kita coba untuk saling bergantung harap
bukan saling mencerca dan menghujat...
kita kokohkan negri ini sekuat nirwana dalam pewayangan
toh,..darah kita akan selalu merah..
toh tulang kita akan selalu putih...
toh didada kita akan selalu ada garuda.....!!!
karena kita adalah jiwa pancasila...
oh para penghujat...
kau ini bagaimana...??
atau aku harus bagaimana...???
kau hias dirimu bak intan berlian
kau balut tubuhmu atas nama sunah...!!!
agar dirimu nampak wahhh
tapi kau lupa akan cacat dan noda...
kau ini bagaimana...???
By:Agung aji.s....
pengagum gus Mus...forever..
terimakasih atas komentarnya
Hapus